Karya: Goenawan Mohamad
Penerbit: Pustaka Firdaus, 2003
Harga: 50.0000
Akhir-akhir ini perdebatan tentang
kesusastaan dan politik, kesusastraan dan kekuasaan mendapat perhatian lagi.
Khususnya yang menyangkut kejadian dan keadaan di Indonesia di tahun 1960-an
ketika sebuah polemik sengit berlangsung: di satu pihak berdiri seniman dan
cendekiawan yang bergabung dalam Lekra, yang besemboyan “Politik Panglima
Seniman”, dan di pihak lain berdiri seniman dan cendekiawan yang menampik
semboyan itu, dan menghendaki kemerdekaan kreatif yang tidak tunduk kepada
pertimbangan Partai serta kalkulasi kekuasaan.
Polemik tersebut berlangsung cukup ramai,
dan boleh dikatakan “ganas” dan menjadikannya sebuah preistiwa yang mungkin
tidak kalah penting (dilihat dari luasnya imbas yang terjadi, paling tidak,
jika bukan dari isi pikirannya) dengan “Polemik Kebudayaan” yang terjadi di
tahun 1930-an.
Peristiwa itu berlangsung 30 tahun yang
lalu, dan tak banyak dokumentasi yang tersimpan dan dapat dibaca kembali. Maka
buku ini menjadi penting, merupakan kesaksisan dari orang yang terlibat
langsung dalam pegumulan itu.
Kumpulan karangan ini bermanfaat bagi
pemerhati sastra, terutama generasi yang lebih muda, setidaknya untuk menelaah
kembali satu bagian dari pengalaman kesusastaraan dan kesaksian Indonesia
ketika harus bertautan dengan satu soal yang sampai sekarang kita hadapi: soal
kekuasaan, soal negara, soal politik.
0 komentar:
Posting Komentar