Judul: Debu, Duka, Dsb – Sebuah
Pertimbangan Anti-Theodise
Karya: Goenawan Mohamad
Penerbit: Grafiti-Tempo, 2011
Harga: 50.000
Naskah ini dimulai satu setengah tahun
setelah tsunami menghantam Aceh dan beberapa tempat lain di sekitar Lautan
Hindia. Naskah ini saya tutup 26 Desember 2010, persis enam tahun setelah
malapetaka itu.
Seperti ketika tsunami menghancurkan Kota
Lisbon di tahun 1755, kejadian yang mengerikan di tahun 2004 itu menyentak
perasaan dan pikiran—dan membuat banyak orang bergulat untuk menjelaskan atau
mencari penjelasan tentang masalah mala. Usaha itu cenderung melahirkan
pelbagai bentuk theodise, yang menegaskan ada hubungan keburukan, kekjian, dan
bencana dengan Tuhan dan desainnya yang adil. Kata “theodise” dari theos dan dike, “Tuhan” dan “Keadilan”.
Tapi tentu saja menyinggung “Tuhan” dan
“Keadilan” akan segera menyinggung manusia: keyakinanya, keraguannya,
hasratnya, pergulatannya, subyektivitasnya, kefanaannya, kemustahilannya, dan
anomalinya.
Yang saya tulis ini sebuah renungan
tentang itu semua, menyusuri berbagai bacaan, yang saya sebut atau tak saya
sebut, yang saya setujui dan saya ragukan, yang saya pinjam atau saya tolak.
Bentuknya catatan-catatan yang besambung, meskipun tak dimaksudkan untuk
menyatu padu, karena tiap fragmen saya biarkan bisa berkembang ke arah yang
berbeda.
Dengan harapan: Anda akan sabar
membacanya.
G.M.
0 komentar:
Posting Komentar