Selasa, 06 Oktober 2015

Jual Buku "Hikayat Kampung Mati" karya Marhalim Zaini - Harga: 25.000


Judul: Hikayat Kampung Mati

Karya: Marhalim Zaini

Penerbit: AdiCita, 2007





Harga: 25.000




MARHALIM ZAINI, S.Sn, M.A, lahir di Teluk Pambang, Bengkalis, Riau, 15 Januari 1976. Menulis puisi, cerpen, novel, dan esai di banyak media, seperti Kompas, Majalah Horison, Republika, Koran Tempo, Jawa Pos, Riau Pos, Media Indonesia, Jurnal Nasional, dll. Sebelas bukunya telah terbit, Segantang Bintang Sepasang Bulan (Puisi, 2003), Langgam Negeri Puisi (Puisi, 2004),  Amuk Tun Teja (cerpen, 2007), Di Bawah Payung Tragedi (Drama, 2003), Tubuh Teater (Esai, 2003), Getah Bunga Rimba (Novel, 2006), Hikayat Kampung Mati (Novel, 2007), Megalomania (Novel, 2008), Pangeran Terubuk (Drama, 2009), Tun Amoy (Novel, 2009), dan Saya Bisa Menjadi Penulis (Kiat dan Motivasi, 2012).



Karya-karyanya juga termaktub dalam lebih dari 40 antologi bersama, seperti 100 Puisi Indonesia Terbaik 2008, 60 Puisi Indonesia Terbaik 2009, Living Together (Dwibahasa, TUK, 2005), Tongue In Your Ear (FKY, 2007), Antologia De Poeticas (Kumpulan Puisi Dwibahasa, Indonesia, Portugal, Malaysia) Gramedia, 2008, dan lain-lain.



Sering diundang baca puisi dan seminar dalam berbagai ivent sastra, seperti Cakrawala Sastra Indonesia 2004, International Literary Award 2005, Bintan Art Festival 2005, Ubud Writers and Readers Festival 2007, dan Korea-Asean Poets Literature Festival II 2011, dan lain-lain.



Menerima Anugerah Seni 2005 dari Dewan Kesenin Riau, sebagai Seniman Pemangku Negeri (SPN) bidang sastra, Ganti Award 2005 dan 2006 untuk dua novelnya, Anugerah Seni Tradisi 2007 dari Gubernur Riau, kategori Prestasi Sastra, dan tahun 2011 ia menerima Anugerah Sagang, sebagai Seniman/Budayawan Pilihan.


Setelah lulus dari jurusan Teater, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan pascasarjana Ilmu Antropologi di Universitas Gadjah Mada, ia mengajar dan menjadi Ketua Jurusan Teater di Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) Pekanbaru, selain menjadi dosen terbang di Universitas Lancang Kuning dan Universitas Abdurrab.

0 komentar: