Judul: Anjing-Anjing Menyerbu
Kuburan, Cerpen Pilihan Kompas 1997
Penulis: Kuntowijoyo, AA. Navis, Ratna Indraswari Ibrahim, Ismet Fannany, Ahmad Tohari, Gerson Poyk, Umar Kayam, Aba Mardjani, Budi Darma, Jujur Prananto, Harris Effendi Thahar, Bre Redana, Afrizal Malna, AS. Laksana, Seno Gumira Ajidarma, Faruk, Ignas Kleden
Penerbit: Kompas, 1997
Halaman: xxvi+192 halaman
Harga: Rp. 46.000.
Penulis: Kuntowijoyo, AA. Navis, Ratna Indraswari Ibrahim, Ismet Fannany, Ahmad Tohari, Gerson Poyk, Umar Kayam, Aba Mardjani, Budi Darma, Jujur Prananto, Harris Effendi Thahar, Bre Redana, Afrizal Malna, AS. Laksana, Seno Gumira Ajidarma, Faruk, Ignas Kleden
Penerbit: Kompas, 1997
Halaman: xxvi+192 halaman
Harga: Rp. 46.000.
Ketika pasar informasi, wacana, dan ideologi di
Indonesia dikuasai oleh gambaran mengenai keberhasilan pembangunan, gambaran
tentang kemajuan dan kesajahteraan masyarakat Indonesia yang meningkat,
gambaran tentang gedung-gedung yang bertingkat yang megah, jalan-jalan beraspal
yang halus-mulus, pesawat terbang Indonesia yang tinggal landas menuju masa
depan yang cerah, cerpen-cerpen Kompas justru memberikan gambaran
mengenai korban-korban pembangunan, kemiskinan yang membuat sumpeg,
bangunan-bangunan yang kumuh, kecelakaan pesawat terbang, dan sebagainya.. (Faruk)
Karangan yang dianggap terbaik dari ke-18 cerpen tersebut adalah cerpen berjudul Anjing-anjing Menyerbu Kuburan... Saya sendiri lebih menyukai cerpen Kuntowijoyo yang lain dan menganggap cerpennya yang berjudul Rumah Yang Terbakar sebagai cerpennya yang terbaik dalam kumpulan ini. Alasan saya adalah karena cerpen RYT menampilkan ketegangan antara peristiwa dan makna atas cara yang lebih intens, di mana pertarungan antara dunia empiris dan dunia potensial menjadi lebih keras.. (Ignas Kleden)
Penasaran dan ingin membeli buku ini? Anda bisa langsung menghubungi saya lewat nomor kontak 089609789732
0 komentar:
Posting Komentar